Abel berlari cepat menyusuri lorong koridor kampusnya dengan kedua tangan sibuk mengikat rambutnya kebelakang, sedangkan bibirnya mengapit map yang di dalamya berisikan lembaran-lembaran kertas tugasnya. Dia celingukan mencari wajah seseorang yang sudah lama menunggunya.
Gadis itu tahu bahwa dirinya sudah melewati dari batas waktu yang di janjikan oleh Kevin. Tepat di belakang sebuah pot besar yang di tanami pohon palem pria itu sedang duduk sambil membaca sebuah buku yang di pegangnya dan nampak begitu serius. Abel tersenyum lebar kemudian mengambil alih posisi map yang tadinya berada di bibirnya kini ia pindahkan ke kedua tangannya.