Apa Anda tidak bisa meminta izin terlebih dahulu? Bukan langsung mengambil gambar."
Sengaja aku meredam suara karena aku tak ingin mengambil risiko kalau kalau suaraku menarik perhatian semua pengunjung.
"Maaf mba, saya terlalu senang bisa ketemu sama mba disini."
Pelayan itu beringsut berdiri. Memasukan ponselnya kedalam saku.
"Tapi bukan berarti Anda mengabaikan sopan santun. Jangan pikir saya public figur lantas saya mengijinkan siapapun mengambil foto dengan saya. Dan sekarang saya tidak mengijinkan Anda untuk berfoto bersama."
"Tapi mba,"
"Anda tahu saya punya privasi?" Dia mengangguk. Wajahnya ketakutan nyaris pucat. Sementara aku menyilangkan kedua tangan di dada, belum cukup berani untuk berdiri. "jadi saya mohon hargai privasi saya, dan Anda bisa pergi sekarang."
Dengan terburu-buru dia mengangguk lalu pergi dari hadapanku. Seharusnya musim hujan kali ini tidak menjadi panas.