Gaya vintage ala-ala Eropa kuno langsung menyergap, begitu kami masuk ke dalam cafe. Abi memilihkan bangku paling ujung dekat dengan pagar balkon, sehingga aku bisa melihat pemandangan rumah-rumah klasik di Lourmarin. Hari mulai sore, dan karena waktu siang hari di Paris lebih singkat, jadi matahari sudah mulai turun ke peraduannya.
Sama sekali tidak salah, kalau Paris dijuluki kota paling romantis. Tidak pernah aku melihat senja seindah ini. Seumur hidup, aku memang tidak begitu suka dengan pemandangan matahari sore. Sekalipun kau melihatnya di bibir pantai. Karena menurutku matahari sore itu, menggambarkan rasa lelah, penat, terasingkan, dan sedu. Tapi di sini, semuanya tampak begitu sangat indah. Walau ini bukan di pantai.
Mendadak, aku jadi suka senja, pemandangan jalanan sempit Lourmarin, wangi bunga lavender, dan pautan jemariku dan Abi di atas atas permukaan meja kayu. Semuanya menjadi perpaduan yang sangat pas.