Ternyata setelah menikah, bahagia itu sederhana. Bisa makan bersama dengan suami dan anak-anak adalah hal paling berharga. Tapi Abi, masih terlihat fokus pada ponselnya. Sesekali bercengkrama dengan Rey dan Ruby, tapi kemudian kembali melihat ponsel.
Sore itu, saat Rey sedang menonton televisi, aku melihat sebuah sketsa di buku gambarnya. Sebuah rumah dengan kolam renang di dalam rumah tersebut. Aku mengusap gambar itu. Aku tahu, anak itu menginginkan sekali rumah besar dengan kolam renang di dalamnya. Itu juga mimpiku. Apalagi saat Abi tahu, kalau aku begitu mengagumi penthouse milik Vivi.
Tapi, kenyataannya penghasilannya digabung dengan penghasilan ku dalam satu bulan tidak cukup untuk kapasitas rumah mewah dengan kolam renang. Apalagi penthouse itu. Sungguh sangat tidak memungkinkan. Jadi, mimpi itu hanya aku simpan dalam angan. Aku juga tidak pernah membahas ini lagi dengan Abi.