Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Ansel sudah berada didepan gerbang mansion Rawnie. Pria itu akan mengantarkannya sampai ke dalam rumah.
"Sudah sampai sini saja tidak apa," kata Rawnie ketika dia sudah berada di depan pintu.
"Kau yakin?"
"Tentu."
"Baiklah, aku kembali sekarang ya," pamit Ansel.
Rawnie mengangguk. "Hati-hati dijalan Ansel."
"Aku masih memaafkanmu sekarang, tapi untuk kedepannya jika kau masih memanggilku dengan sebutan nama maka kau akan mendapatkan hukuman."
"Heh, peraturan darimana itu," sangkal Rawnie.
"Peraturan dariku. Aku tidak mau tau pokoknya kau tidak boleh mengulangi hal itu. Sekarang kan aku kekasihmu, tidak ada spesial-spesialnya sekali jika dipanggil dengan nama biasa."
"Iya sayang iya, aku akan mencoba untuk terbiasa memanggilmu seperti itu."
"Oiya kau yakin akan meminjamkan mobilmu padaku?" tanya Ansel lagi.