"Cih! Apa kau tahu siapa 'mereka' yang kau maksud? Jika tidak tahu jangan sok-sokan memberitahuku. Kau ini tidak tahu apa-apa tentang Brave Wolf dan rencana kami, Leader Idiot! Jikapun kau tahu, apa yang kau ketahui? Dari mana kau mengetahuinya? Mengirim seorang penyusup? Hh! Apakah orang itu bernama Miku? Anggota terpercaya lelaki yang bernama Ryu, si leader kedua di gengmu itu? Ahahaha ...." tawanya. Miku? Hh! Dia mulai membahas lelaki itu.
"Bagaimana kabarnya? Apakah sekarang dia sudah mati dibunuh olehmu karena sudah membocorkan rahasia kalian? Atau sedang bersenang-senang di luar sana dengan uang yang kami beri?" lanjutnya membuatku semakin naik pitam.
"Temee!" erangku. Emosiku yang tadi mulai stabil kini kembali tidak karuan. Rasanya ingin membunuh lelaki itu. Ia tertawa sangat puas bagaikan seorang psikopat yang merasa bahagia setelah membunuh korbannya.
Aku kembali menyerangnya. Dia cukup lihai menghindari seranganku.