"Kaede benar, Omi! Sesulit apapun kau akan tetap melangkah, bukan?" Aku pun menghela nafas beratku mendengar apa yang mereka katakan. Baiklah ... aku menyerah. Aku akan berbicara dengannya.
"WAKATTA!" teriakku lalu keluar dari mobil. Berjalan menghampiri Naoto yang kini terlihat tidak percaya akan semua kejadian ini. Argh! Gadis itu membuatku mengingat kembali tanggung jawabku. Ya, tanggung jawab untuk menyelesaikan semua ini.
"Omi!" seru Riku membuat semua orang yang menonton bahkan para petugas pemadam kebakaran menoleh kepadaku. Ergg! Aku tak peduli, aku terus berjalan ke arah Naoto.
"Omi-san? A-ah! Maafkan aku! Gara-gara aku terlalu sibuk dengan urusan itu, Akutou Koukou menjadi korbannya. Sekali lagi maafkan aku! Aku tahu aku salah, aku tahu ak–"
"Naoto, maafkan aku!" tukasku tiba-tiba sambil melakukan ojigi. Mungkin semua orang yang melihatku memasang ekspresi bingung.
"Ka-kau tidak salah, Omi-san. Ka–"