Kami tiba di rumah keluarga Veerle. Namun di depan rumahnya hanya ada seorang jongos yang sedang membersihkan sado. Aku pun memerintahkannya untuk memanggil sang pemilik rumah. Dengan segera ia menuruti perintahku. Sementara kami menunggu di teras rumah sembari melihat Marysa yang terus berlompatan ke sana kemari. Ia terlihat senang dengan rumah ini. Aku yakin ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Opa dan Omanya. Tak butuh waktu lama, terdengar seorang wanita memanggilku dari dalam rumah. Aku menoleh ke arahnya. Ia adalah Maartje Veerle, istri dari sahabat Papaku yaitu Bleecker Veerle. Mereka adalah orang tua Evelien. Ia meminta kami masuk lalu duduk di ruang tamu. Kami melakukan permintaannya.
"Tumben sekali kau datang dengan beramai-ramai seperti ini, Diederick?" tanya Nyonya Maartje ketika kami baru saja duduk.
"Aku ingin mengenalkan anak dan istriku kepada Nyonya Maartje," jawabku dan mengenalkan mereka satu sama lain.