Tuan meminta aku, Marysa dan Arnold untuk bersembunyi, sementara ia akan berhitung dan menutup matanya. Setelah hitungan ke sepuluh, Tuan Arnold akan segera mencari keberadaan kami. Tuan meminta kami untuk tak bersembunyi di dalam rumah. Halaman belakang rumah ini cukup luas, namun lumayan sulit untuk mencari tempat bersembunyi. Ku lihat Arnold bersembunyi di balik pohon yang batangnya besar, sementara Marysa bersembunyi di belakang rumah kelinci. Sedangkan aku masih bingung untuk bersembunyi dimana. Pada akhirnya hitungan Tuan Reiner mencapai angka sepuluh, Tuan melihatku yang tengah kebingungan. Ia berlari ke arahku dan memelukku, lalu berkata, "Jij harus menutup mata dan berhitung seperti yang ik lakukan tadi. Sementara ik akan bersembunyi." Aku mengangguk dan permainan terus berlanjut hingga kami merasa bosan.
***
