"Theo, apa kau bisa mengajak saya berkeliling kebun teh?" tanya Diederick kepada Theo disela-sela makan malam kami. Ia berbicara kepada Theo namun aku melihat matanya yang sedari tadi terus menatapku. Aku berpura-pura tak melihat tatapan itu.
"Maafkan aku, Diederick, aku tak bisa menemanimu. Aku dan Saartje masih memiliki suatu urusan yang harus diselesaikan hari ini. Mungkin Kathriena akan menemanimu. Bagaimana Kathriena? Apa kau mau menemani Diederick berkeliling kebun teh?" tanya Theo kepadaku. Aku yang saat itu tengah meminum air langsung tersedak ketika mendengar ucapan Theo. Aku tidak menyangka ia akan melakukan hal itu. Jantungku seketika berdebar kencang.
"A-aku? Bukannya aku menolak, hanya saja-"
Aku mulai gelagapan disaat seperti ini. Aku tak tahu apa yang harus aku ucapkan.