"Hanya aku saja yang mampu membuat Sophie mau memakan nasinya. Terkadang pula aku menyuapi ia agar apa yang ia makan dapat habis," ungkapku.
Widjaja menganggukkan kepalanya saja, lalu bertanya, "Memangnya apa yang Nona Sophieke lakukan hingga dikurung seperti itu?"
Aku menghela nafasku, berat sekali rasanya jika harus menceritakan hari menyebalkan itu. Namun aku harus menceritakan hal ini kepadanya agar ia tak kembali bertanya. Aku pun berkata, "Sophie meminta izin kepada Tuan dan Nyonya Veerle untuk menikah dengan seorang lelaki pribumi bernama Jaka, tetapi mereka menolak dengan keras dan terjadilah pertengkaran."
"Gusti!" katanya. Aku yakin sekali ia terkejut dengan apa yang ku katakan ini.