Pikiran kacauku membuat aku tak bisa fokus dalam bekerja, beberapa kali aku melamun saat Aang mengajakku berbicara. Bahkan ia memerintahkan aku untuk beristirahat dan melanjutkan pekerjaan setelah aku merasa lebik baik. Sementara itu ia yang akan bertanggung jawab di perkebunan. Aku menganggukkan kepalaku dan segera pergi ke rumah untuk menenangkan pikiranku ini.
Aku sampai di rumah dan melihat Holland sedang bermain di halaman depan dengan Minah, mereka sedang bermain bersama seekor kelinci. Holland yang melihat ke arahku pun menghampiri. "Papa!" panggilnya, lalu ia memelukku.
"Ada apa, Anakku?" tanyaku sembari membalas pelukan Holland.