Tuan Reiner mengajak aku untuk pergi ke pusat pemerintahan, katanya ia ingin menunjukkan kantor dan bagaimana keadaan di sana. Aku hanya mengikuti kemauan ia karena aku harus menghormatinya. Padahal aku hanyalah seorang pedagang dan pemilik perkebunan, tetapi aku diperbolehkan untuk melihat apa saja yang ada di gedung yang besar ini. Tuan Reiner menjelaskan segala hal kepadaku hingga kami menghabiskan satu hari di sana. Selain itu, ia membawa aku ke sebuah kedai kopi yang katanya menjual kopi panas yang sangat enak. Namun nyatanya di kedai ini, ia terus melihat seorang wanita pribumi yang cukup cantik. Aku tidak tahu tujuan ia datang kemari apakah hanya untuk minum kopi saja atau untuk melihat wanita pribumi itu. Nampak mencurigakan, namun sepertinya aku tak perlu ikut campur dalam kehidupan Tuan Reiner. Jika ia memutuskan untuk berselingkuh seperti diriku, aku tak perlu memberi tahu hal ini kepada siapapun karena aku juga tengah menjalani hal yang sama.