Aku pun meminta izin kepada mereka semua untuk pergi ke perkebunan kopiku karena sudah beberapa hari ini aku meninggalkan segala urusan di sana. Mama dan Papa juga Vincent mempersilakanku untuk pergi. Aku pun menghampiri Amalia dan mengecup keningnya, tak lupa juga aku meminta izin kepadanya untuk meninggalkan ia selama beberapa saat. Amalia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya saja. Kini pandanganku teralihkan kepada Jeanne yang sedang berada di pangkuan Amalia.
"Sayang! Papa pergi bekerja dahulu ya? Kamu harus kuat dan tumbuh sehat. Aku yakin kau akan menjadi anak yang cantik dan hebat seperti Mamamu," ucapku kepadanya. Amalia terdengar tertawa kecil mendengar ucapanku ini. Aku memandang istriku sembari tersenyum dan mengusap puncak kepalanya. Aku pun segera pergi meninggalkan ia di rumah sakit bersama orang tua dan kakaknya.
