"Papa!" panggil Marysa kepada Diederick yang sedang meminum teh sembari membaca buku di ruang tamu.
"Papa?" tanya Diederick bingung. Untuk pertama kalinya, Marysa memanggil Diederick dengan sebutan Papa.
"Kata Holland, aku boleh memanggil Tuan dan Nyonya dengan kata Papa dan Mama," jawab Marysa dengan polos. Diederick pun tersenyum dan mengusap ujung kepala Marysa.
"Aku akan senang jika kau terus memanggilku dengan kata Papa," balas Diederick dengan sangat lembut. Marysa pun tersenyum dan mengangguk dengan semangat.
"Oh ya! Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu, Sayang," ujar Diederick lalu ia menyuruh Marysa untuk duduk di sampingnya.
"Apa kau tahu selama ini kau memiliki Opa dan Oma?" tanya Diederick kepada Marysa.
"Aku tidak tahu, Papa."
"Kau sebenarnya masih memiliki Opa dan Oma, hanya saja rumah mereka cukup jauh," balas Diederick.
"Apa kau serius Papa?" tanya Marysa tak percaya.