Papa terus mengejarku, sementara aku berlari menjauhinya. Aku enggan untuk makan, aku enggan untuk mandi, juga enggan sekali untuk tidur. Aku hanya ingin membaca buku saja sesuka hatiku. Namun di tengah keseruanku dalam membaca, tiba-tiba saja Papa mengganggu aku dan meminta aku untuk segera makan malam. Sungguh rasanya sangat malas, lagi pula aku sedang tidak lapar.
Buku yang sedari tadi ku pegang terjatuh, membuat aku menghentikan lariku untuk mengambil buku yang tak sengaja ku jatuhkan. Tetapi baru saja hendak mengambilnya, Papa sudah lebih dulu mengambil bukuku. Aku menjerit dan berteriak kepada Papa. Ku pinta Papa untuk mengembalikan buku milikku itu, tetapi Papa berkata, "Aku akan mengembalikannya setelah kau selesai makan malam." Papa berbicara seperti itu menggunakan Bahasa Netherlands. Ku gelengkan beberapa kali kepalaku untuk menolak ucapan Papa itu. Ku lipatkan kedua tangan di dada dan ku buat wajah masam agar Papa mau mengembalikan kepunyaanku.