Chereads / Peninggalan Betelgeuse / Chapter 21 - Episode 21: Bos Dunia. (4)

Chapter 21 - Episode 21: Bos Dunia. (4)

"A..Apakah ini nyata?"

Michael berdiri dan menatap Ratu Arachne.

Aku mengambil Belati Keberuntungan si Pemalas dari inventarisku dan meneguk ramuan keberuntungan.

"Buka Status"

[Nama : Trevor

HP: 2330

STA: 306

Status: [Ramuan Keberuntungan (U)]

STR: 28+0 [ATK : 38+0] [DMG : +2.8%]

AGI: 28+0 [ASPD : +2.8%] [SPD : +2.8%]

DEX: 44+0 [CRIT: 4.4%] [SDMG: 4.4% CDMG: 50%]

INT: 20+0 [MATK : 30+0] [WIS : 20]

LUK: 963+900 [DDG: 93.2%] [LCKY: 1.86%]

VIT:29+0 [DEF : 147+0] [MDEF : 147+0]

CHR:28+0 [REP : 28] [FAME : Rookie]

ART:28+0 [SMIT : 1%] [ARTIS : 1%]

EXTRA PTS: 72]

Tingkat hindaranku masih di 93.2%. Tingkat hindaran tidak cukup untuk mengatasinya. Masih kurang 6.8%, terlalu berbahaya untuk menarik perhatian kelima Ratu Monster laba-laba dan serangan mereka dapat membunuh secara seketika.

"Ini tidak cukup..."

Semua menatapku. Ivonna mengangkat alisnya.

"Apa nya yang tidak cukup?"

Aku menggeleng-geleng.

"Tidak, bukan apa apa."

Aku memiliki 72 poin tambahan, haruskah aku menggunakannya? Persetanlah.

...

...

...

...

...

...

Ayolah...

...

...

...

...

...

...

Setidaknya sekali ini saja...

...

...

...

...

...

...

Suara trompet yang bising muncul dari atas kepalaku.

[Selamat! Keberuntunganmu tidak akan pernah menghianatimu!]

[Semua status+10]

...

Suara trompet yang bising muncul dari atas kepalaku.

[Selamat! Keberuntunganmu tidak akan pernah menghianatimu!]

[Semua status+10]

...

Semuanya terkejut ketika mereka mendengar suara trompret dan melihat sayap malaikat yang membentang di atas kepalaku. Semua status +20 dan aku sudah menghabiskan 60 poin tambahan pada LUK. Aku masih memilki 12 poin tambahan dan untuk saat ini tidak perlu menggunakannya lagi. Emma mendatangani dan berdiri di depanku dengan mata melotot.

"Apa itu?!"

Aku menggeleng-gelengkan kepala.

"Itu adalah sesuatu yang harus kamu alami sendiri suatu hari nanti. Untuk saat ini, mari fokus pada apa yang ada di depan kita."

Aku memeriksa statusku.

[Name: Trevor

Level: 123

HP: 2380

STA: 309

Status: [Ramuan Keberuntungan (U)]

STR: 33+0 [ATK : 43+0] [DMG : +3.3%]

AGI: 33+0 [ASPD : +3.3%] [SPD : +3.3%]

DEX: 49+0 [CRIT: 4.9%] [SDMG: 4.9% CDMG: 50%]

INT: 25+0 [MATK : 35+0] [WIS : 25]

LUK: 1203+900 [DDG: 100%] [LCKY: 2.1%]

VIT:34+0 [DEF : 149+0] [MDEF : 149+0]

CHR:33+0 [REP : 33] [FAME : Rookie]

ART:33+0 [SMIT : 1%] [ARTIS : 1%]

EXTRA PTS: 12]

Aku melihat mereka.

"Apa kalian siap?"

Ivonna membuka inventarisnya dan mengenakan perlengkapan. Dia mengambil Tombak Perak yang pipih dan perisai perak. Dia juga mengenakan zirah lengkap plat safir dan dilapisi dengan perak serta helm dengan riasan bulu panjang kepunggungnya. Seketika mereka melihat Ivonna mengenakan perlengkapannya, mereka semua bergegas mengenakan milik mereka juga.

Ivonna mengangkat pelindung wajah dan menatapku.

"Jadi, apa rencana kita?"

Aku menunjuk ke sekumpulan Laba-laba Hecatomb. Mereka menatap kesana.

"Aku mau kalian fokus untuk menghabisi mereka semua terlebih dahulu. Kita memiliki waktu 2 jam. Seseorang harus mengingatkan kepada yang lain tentang waktu tersebut."

Francesca mendatangiku dan memringkan kepalanya.

"Mengapa begitu?"

Aku menunjuk kepada Ratu monster Laba-laba.

"Dia akan melakukannya lagi. Itu merupakan Skill pamungkas, yaitu Teriakan Sabit. Dalam radius dua ratus meter disekitarnya akan menerima kerusakan tetap. Jadi, aku mau kalian semua lari sejauh mungkin. Tapi, jika bisa, aku mau kalian semua menghabisi salah satu Laba-laba Hecatomb sebelum hal tersebut terjadi. Apakah kalian bisa melakukannya?"

Michael mengangkat dan menyandarkan kapak besar dibahunya.

"Itu seharusnya mudah jika saja yang lain tidak menyerang kita."

Leonardo, Francesca, dan Hans mengangguk setuju. Aku mengangguk.

"Bagus, itu sudah cukup. Aku akan mengurus yang lainnya."

Ivonna mengangkat alisnya dalam ke bingung.

"Bagaimana? Kamu? Sendiri?"

Aku mengangguk.

Emma meregangkan tubuhnya.

"Percaya saja sama dia, guys. Kalian akan mengerti ketika kalian melihatnya sendiri."

Mereka semua saling menatap dan mengangkat bahu kecuali Ivonna. Hans meregangkan busurnya.

"Katakanlah kami melakukan apa yang anda perintahkan. Pertanyaannya adalah, bisakah Anda benar-benar menarik perhatian mereka dan mengabaikan kita semua?"

Aku mengangguk dan menunjuk Laba-laba Amelio.

"Yang satu itu. Jika aku menargetkan yang itu, mereka semua akan berusaha melindunginya karena dia memegang peran penting. Aku ingin kalian tetap berada sejauh mungkin dari Ratu Monster Arachne saat kalian membunuh Laba-laba Hecatomb. Karena aku menargetkan Laba-laba Amelio, status Ratu Monster Arachne akan berlipat ganda selama aku menyerang Laba-laba Amelio."

Mereka semua bersenandung dengan mengerti. Ivonna mengelus dagunya.

"Dan apa alasan kita harus fokus pada Laba-laba Hecatomb terlebih dahulu?"

Saya menunjuk ke Laba-laba Hecatomb.

"Apakah kamu tahu mengapa mereka tidak memiliki ATK dan DEF tetapi memiliki banyak HP? Kamu dapat mengetahui dari namanya. Mereka adalah tumbal. Begitu HP Ratu Monster Laba-laba turun menjadi 20%, dia akan memakan salah satu dari mereka dan HP-nya akan kembali penuh. Jadi pada dasarnya jika kita tidak membunuh mereka terlebih dahulu, Ratu Monster Laba-laba akan memulihkan kembali HP-nya hingga penuh empat kali.

Mereka semua tertawa tidak percaya sambil menggelengkan kepala. Aku mengangguk dan melanjutkan.

"Tolong pancing juga mereka menjauh dari Laba-laba Amelio sejauh mungkin. Jika tidak, dia juga akan menyembuhkan mereka dengan HP penuh karena dia adalah penyembuh."

Mereka semua mengangguk mengerti. Francesca menatap bos kecil.

"Bagaimana dengan mereka yang lain?"

Aku mengangguk.

"Tugas Laba-laba Garrison adalah melindungi Ratu Monster Laba-laba. Laba-laba Assail akan menargetkan pemain yang menjadi incaran Ratu Monster Laba-laba. Tugas Laba-laba Succor adalah memberikan buff kepada yang lain. Jadi kalian tidak perlu khawatir tentang mereka karena semua akan fokus padaku."

Ivonna menyilangkan tangannya.

"Apa langkah selanjutnya? Setelah kita berhasil membunuh semua Hecatomb Arachnes."

Aku mengangguk dan menunjuk ke bos kecil.

"Target selanjutnya adalah Laba-laba Succor. Saat dia mati, kita semua tidak perlu lari sejauh itu dari skill pamungkas Ratu Monster Laba-laba. Kerusakan dari skill pamungkasnya berkurang dan radiusnya menjadi seratus meter karena dia tidak mendapatkan buff dari Laba-laba Succor. Yang berikutnya adalah Laba-laba Garrison. Dia yang paling menyebalkan karena DEF dan HP-nya yang tinggi dan dia akan melindungi Queen Arachne dan menahan serangan. Tapi, begitu kamu membunuhnya, Queen Arachne terbuka lebar dan kamu bisa menyerangnya dari segala arah. Tanpa dia, kita bisa mencegah Queen Arachne menggunakan skill pamungkasnya, tapi dengan level, perlengkapan, dan skill kita saat ini, kita tidak bisa melakukan itu. Yang terakhir adalah Laba-laba Assail, monster ini mudah dibunuh karena staminanya akan berkurang dan akan kosong ketika kalian membunuh yang lain karena dia akan menggunakan semua staminanya untuk menyerang ku."

Michael tersenyum.

"Kalau begitu yang terbaik untuk yang terakhir. Ratu Monster Laba-laba akan sendirian."

Aku mengangguk dan setuju.

"Benar. Ini akan menjadi pertarungan yang panjang dan sulit, tapi itu bisa dilakukan. Aku percaya pada kalian."

Mereka semua mengangguk. Ivonna meletakkan tangannya di bahuku.

"Kami juga percaya padamu. Harap berhati-hati, kamu adalah inti dari tim ini."

Aku menyeringai.

"Jangan khawatir tentang aku. Aku akan menunggu kalian di sisi lain."

Mereka semua terkekeh dan mengangguk.

Kami semua bersiap untuk pertempuran. Ivonna dan teman-temannya melakukan streaming langsung untuk memberi tahu penonton apa yang sedang terjadi dalam permainan saat ini. Ivonna kemudian memberi isyarat. Aku berlari menuju Laba-laba Amelio dan sisanya berlari menuju Laba-laba Hecatomb di baris belakang. Saya berlari secepat mungkin tetapi Ivonna dan yang lainnya sudah berada dalam jangkauan Laba-laba Hecatomb. Ratu Monster Laba-laba berbalik dan siap menyerang mereka. Saya melemparkan belati saya ke Laba-laba Amelio dan melakukan 1 kerusakan. Itu hal yang paling penting. Begitu aku memukul Laba-laba Amelio, Ratu Monster Laba-laba akan terus mengincarku sampai aku mati. LUK saya berkurang 33% dan tingkat menghindar saya berkurang 30%. Ratu Monster Laba-laba dan Laba-laba Assail menatapku dan siap menyerangku. Jika saya terkena serangan, saya akan mati.

Aku memejamkan mata dan menahan napas, berharap aku akan lolos dari serangan mereka. Angin sepoi-sepoi membelai rambutku dan menerpa wajahku, aku membuka mataku dan aku lolos dari serangan mereka. Aku berlari dan meraih belati. Aku menghela napas dalam-dalam dan mulai menyerang Amelio dengan damage imutku yaitu 1. Aku menghindari semua serangan mereka dan perlahan memancing mereka menjauh dari Laba-laba Hecatomb dan tim Ivonna.

Stamina saya habis begitu cepat karena menghindari semua serangan mereka. Saya meminum Ramuan Stamina setiap lima menit dan sudah 45 menit sejak kami memulai pertempuran. Aku melihat Ivonna dan yang lainnya. Mereka menyerang salah satu Hecatomb Arachnes dengan tanpa kenal lelah, dengan sisa 2%. Itu jauh lebih cepat dari yang saya duga dan merupakan pertanda baik. Dengan secepat ini, kita bisa membunuh dua Laba-laba Hecatomb sebelum Ratu Monster Laba-laba menggunakan skill pamungkasnya.

[278.000 Exp diperoleh!]

[Kamu telah naik level!]

[Suara Dunia]

[Selamat kepada [I*********n], [M*********s], [F******K], [P****** ***a], [B*****t], [T****r], dan [R*********r] saat mengalahkan Mini-Boss "Servant Hecatomb Arachne". Mereka adalah pemain pertama yang mengalahkannya. Hadiahnya adalah [10 poin status], [Kotak Misterius Berlian], dan [Ketenaran +100]. Semoga Betelgeuse memberkati Anda!]

Kingstar, Queenstar, dan pemain lainnya yang berada di kota Fjel bersiap untuk mencoba lagi sambil melihat ke langit. Kingstar mengepalkan tinjunya dan membantingnya ke meja.

"Bagaimana?! Seharusnya kita yang mendapatkannya!"

Queenstar berdiri.

"Bagaimana jalang itu bisa membunuhnya?! Kita harus pergi!"

Kingstar berdiri dan mengambil senjatanya.

"Kita akan berangkat sekarang! Bagi siapa yang masih belum bersiap-siap, kami akan meninggalkan kalian di sini. Aku harus membunuh monster-monster itu!"

Mereka semua kemudian berangkat dan meninggalkan kota Fjel.

[278.000 Exp diperoleh!]

[Kamu telah naik level!]

Saya menggunakan 16 Ramuan Stamina dan itu berarti sudah 90 menit. Saya melihat Ivonna dan yang lainnya dan saya terkejut karena mereka berada di Laba-laba Hecatomb ketiga dan HP-nya sudah 40%. Apakah mereka membunuh Hecatomb kedua dalam waktu kurang dari 30 menit? Saya melihat Michael dan saya pikir saya tahu jawabannya. Dia pasti sangat beruntung mendapatkan skill langka itu, [Berserker].

[Berserker: Semakin lama pemain menyerang musuh kerusakan yang dihasilkan akan meningkat. Tumpukan diatur ulang setelah 5 detik ketika pemain berhenti menyerang.]

[278.000 Exp diperoleh!]

[Kamu telah naik level!]

[278.000 Exp diperoleh!]

[Kamu telah naik level!]

Mereka membunuh Laba-laba Hecatomb terakhir bahkan sebelum Ratu Monster Laba-laba menggunakan skill pamungkas-nya. Mereka semua akan mendekatiku. Aku menggelengkan kepalaku dan menunjuk ke arah hutan. Mereka semua mengangguk dan mengerti apa maksudku. Aku tidak bisa lari darinya sejak aku menyerangnya dan bahkan jika aku mencoba melarikan diri darinya, kecepatan gerakannya lebih cepat dariku, jadi tidak ada gunanya.

Ratu Monster Laba-laba akhirnya merentangkan keempat kakinya. Laba-laba Succor memberikan buff dia. Laba-laba Garrison melindungi sang Ratu. Aku menyeringai.

"Ayo!"

Emma dan Ivonna berteriak.

"Trev! Apa yang kamu lakukan?!"