"Vin, sebenarnya pas kamu lagi jalan ke butik aku, Pak Alvin mengabari aku. Kalau dia mendadak pergi dan nggak bisa menemui aku. Dan orang suruhannya datang ke butik untuk memberikan kunci ini," ungkap Shintia.
"Apa! Kok bisa?" Kavin kaget.
"Katanya mendadak ada urusan yang penting, Vin," jelas Shintia.
Wajah Kavin tampak berubah tidak tenang, dia merasa janggal dengan cerita Shintia. Rasanya Kavin tidak puas mendengar alasan Shintia itu, tapi Kavin tidak bisa berbuat apa-apa.
"Kita masuk ya."
Shintia kembali melangkah masuk ke dalam kamar itu. Tanpa tahu bagaimana perasaan Kavin, yang merasa kecewa atas pemberitahuan Shintia. Namun itu sangat terlambat dan tidak penting lagi sekarang, dia sudah terlanjur ke sini bersama Shintia.