Hueek ....
Kavin memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya. Wajahnya mengerinyit karena perih yang tiba-tiba saja menjalar di ulu hatinya. Dan di dalam perutnya terasa habis diaduk sampai benar-benar rata.
"Bagaimana, Vin, kamu nggak apa-apakan? tanya Geisha khawatir.
"Mual, Sha, perut aku perih banget," terang Kavin.
Geisha membuka minyak telon yang baru saja dibelinya, lalu dibukanya baju Kavin dan dibalurkan Geisha ke badan Kavin. Hingga beberapa waktu mereka duduk istirahat. Akhirnya Kavin berhenti menjerit lalu dia sudah bisa berdiri tegak, dan sakitnya berangsur membaik.
"Kamu sudah baikan, Vin?"
Geisha menyentuh wajah Kavin tampak sangat khawatir, dia mengusapnya seolah ingin memberi rasa nyaman. Geisha memang khawatir sekali pada keadaan Kavin. Geisha mengusap hingga ke pipi Kavin, sedikit lagi tepat ke bibir Kavin. Geisha melihat tampak samar di bibir Kavin masih ada bekas gigitan Geisha.