Shintia meraih tangan Kavin membawanya dalam genggaman dia, dia menatap Kavin sungguh-sungguh. Dia ingin Kavin bisa mengerti dengan perasaanya.
"Vin, aku baru menyadari. Kalau yang aku cintai bukan Pangeran, tapi kamu."
"Aku mencintai kamu, Vin," sambung Shintia.
Kavin menatap Shintia yang tampak sangat yakin dengan ucapannya. Namun kenapa baru sekarang dia mengatakannya. Setelah Kavin sudah memulai sandiwara ini, dan dia sudah bersama Geisha.
Kavin terbayang lagi saat dia harus menikah karena permintaan Mahendra. Kavin memohon agar Shintia mau menerima lamarannya. Namun Shintia tetap pada pendiriannya, jika dia tidak bisa bersama Kavin karena mencintai orang lain.
"Kalau saja Pangeran enggak menolak kamu, apa kamu akan mencintai aku?" tanya Kavin.
"Aku-" Shintia gelagapan.
"Kamu nggak akan ada di sini bahkan kamu nggak mungkin ingat sama aku lagi," yakin Kavin.
"Tolong, Vin, jangan seperti ini. Aku rela kamu hukum, tapi tolong bersikap seperti dulu ke aku!" mohon Shintia.