Di tempat lain di sebuah bar, terlihat seseorang sedang meminum minuman yang membuat dia melayang. Dia tidak lagi pusing memikirkan masalah hidupnya yang sudah mengguncang jiwanya. Kenyataan demi kenyataan yang membuat dia hampir gila memikirkannya.
Kavin tetap saja ingin menambah minuman yang memabukkan itu, padahal dirinya sudah sangat mabuk. Sepertinya Kavin benar-benar ingin menghilangkan pikirannya dari hal yang mengganggunya akhir-akhir ini. Mungkin Kavin pikir dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan hal ini.
Kavin tidak tahu hal yang lebih buruk akan menimpa hidupnya, yang akan membuat dia menyesal seumur hidupnya. Karena sikapnya yang lagi-lagi tidak pernah berubah akan membuat dia kehilangan semuanya. Sepertinya Kavin tidak pernah belajar dari kesalahan-kesalahan dia dulu.
Seseorang yang selalu memaafkan dia, membela Kavin dari orang-orang, dan bahkan rela mengorbankan hidupnya. Dia berlian yang malah Kavin sia-sia kan.