"Sejak lama sudah aku bilang, kalau perasaan aku sudah berbeda ke kamu, Shin. Aku sudah bilang kamu jangan mengharapkan aku lagi dan bukankah kita sudah sepakat untuk berteman, tapi karena sikap kamu sekarang. Aku nggak tahu apakah kita masih bisa berteman."
Shintia meneteskan air mata, dia begitu sedih. Dia tidak pernah sepakat akan hal itu, tapi Kavin lah yang memaksa Shintia untuk menerimanya. Dia membuat pernyataan sepihak tanpa memikirkan perasaan Shintia, Shintia tidak bisa begitu saja menerima ini.
"Apakah karena satu kesalahan aku yaitu menolak kamu dulu, sampai aku harus menerima sefatal ini, Vin?"
"Aku nggak pernah dendam, Shin, seandainya aku masih mencintai kamu. Aku nggak peduli kok, pasti aku akan memberikan kamu kesempatan. Tapi yang berbeda sekarang adalah perasaan aku, aku sudah mencintai orang lain."