Kavin berdiri tegang, niatnya untuk kembali ke ruangannya malah terhenti. Beberapa langkah darinya maminya berdiri memandangi Kavin tajam. Kavin tidak tahu apa yang ada di dalam hati maminya itu sekarang.
Yang jelas Kavin sudah tertangkap basah olehnya, tengah bersama Shintia tadi. Ini lah yang Kavin takutkan selama ini, hingga dia melarang Shintia untuk datang ke sini. Dia takut Mahendra atau Elena melihatnya maka Kavin tidak tahu bagaimana nasibnya selanjutnya.
"Kamu masih bertemu dengan Shintia!" ujar Elena.
"Ini nggak seperti yang Mami pikir, aku dan Shintia enggak punya hubungan khusus," terang Kavin.
"Tapi bukankah Papi sudah melarang kamu untuk bertemu dia, Kavin," kata Elena.
"Apakah salah jika seorang teman mengunjungi temannya?" tanya Kavin.
Elena tidak peduli itu, siapapun yang berhubungan dengan Kavin. Elena tidak mempedulikan apapun yang Kavin lakukan, mau buruk sekalipun. Karena yang terpenting adalah menguasai kekayaan Mahendra.
