Shintia melempar tasnya ke atas kasur yang lalu dia juga duduk di sana. Shintia memainkan kukunya hingga berbunyi dan sesekali menggigit jarinya.
Tiba-tiba handphone dia berbunyi, sama seperti saat di mobil tadi. Sepertinya Shintia dapat menebak jika Pangeran lah yang meneleponnya. Laki-laki itu memang berusaha menghubunginya sejak tadi.
Shintia tahu Pangeran pasti ingin menanyakan tentang Geisha. Kenapa sih selalu Geisha yang dipikirkan dan dipentingkan. Apakah perasaan Shintia tidak penting, tidak ada yang tahu kah sekarang Shintia sedang tidak nyaman hatinya.
Shintia tidak ingin diganggu sekarang, karena moodnya hancur karena bertemu Kavin tadi. Gara-gara ingin menolong Pangeran jadi Shintia yang kena getahnya. Namun handphone dia kembali berdering, Shintia terpaksa meraih tasnya dan mengambil benda pipih itu.
"Shin, bagaimana tadi di sana, kamu ketemu Kavin, terus keadaan Geisha baik-baik aja kan, Shin?"