"Ngapain elo di sini?" ketus Kavin.
"Akhirnya kamu pulang juga!" ujar Pangeran.
"Apa peduli lo sama gue," tantang Kavin.
"Aku memang nggak peduli sama kamu, tapi aku sangat peduli sama Geisha."
Mendengar nama Geisha disebutkan oleh Pangeran, sontak Kavin meradang. Beraninya Pangeran bicara seperti itu di depan Kavin, yang notabennya adalah suami dari Geisha. Kavin mengangkat tangannya untuk menarik bagian leher baju Pangeran, tapi Pangeran berhasil menghindar dan balas menatap Kavin tajam.
"Kamu itu suami yang nggak bersyukur punya istri sebaik dan secantik Geisha. Apa kamu buta, sampai kamu nggak melihat itu?" tanya Pangeran.
"Sialan," geram Kavin.
"Kamu malah pergi sama wanita lain, tanpa memikirkan perasaan Geisha," tambah Pangeran.
"Apa maksud lo?" tanya Pangeran.
"Kamu pikir sendiri, apa yang sudah Geisha siapkan untuk kamu di hari ulang tahun kamu ini," suruh Pangeran.
"Apa, Geisha menyiapkan apa?"