Chereads / True elemental power / Chapter 3 - Pembunuh

Chapter 3 - Pembunuh

Winston pun mengikuti apa yang dikatakan oleh raja. Usai menempelkan kedua tangannya di bola sihir, ia bertanya.

"Terus? apa yang harus ku lakukan selanjutnya?" tanya Winston. Raja tersenyum lalu menjawabnya.

"Pejamkan kedua matamu lalu akan muncul sebuah bayangan kekuatan elemental yang kamu dapat. Jika kamu bisa memecahkan bola sihir ini maka kamu yang terkuat," jawab raja.

Winston menganggukkan kepalanya lalu iapun mulai memejamkan matanya. Emilia, Adlof, Blossom, dan Sea menatap Winston dengan tatapan serius. Begitupun dengan yang lainnya.

Dalam alam bawah sadar Winston, Winston melihat dua cahaya yang berterbangan dihadapannya. Winston begitu mengamati kedua cahaya itu untuk mengetahui kekuatan elemental apa yang dimilikinya.

Tak berselang lama, tiba-tiba saja kekuatan itu menyerangnya membuat Winston terpental cukup jauh. Winston yang terjatuh bangkit berdiri lalu menatap kearah dua cahaya itu.

Cahaya itu pun terlihat. Cahaya yang ada disebelah kanan berwarna biru putih sedangkan cahaya yang berada di kiri adalah cahaya berwarna kuning putih.

Usai itu, kedua cahaya itu merasuki tubuhnya dan....

Prang....

Bola sihir bahkan istana seketika hancur saat itu. Membuat semuanya terkejut. Untungnya saja istana tak rubuh. Keempat pahlawan, raja, ratu, putri, pangeran, para petugas istana serta rakyat yang menyaksikan hal itu sangatlah terkejut.

Saking terkejutnya, raja sampai jatuh dihadapan semuanya. Winston yang memejamkan matanya itupun perlahan-lahan membukanya dan terkejutnya ia ketika melihat apa yang ada dihadapannya sekarang.

"Ke... kenapa semuanya jadi berantakan seperti ini?" ucap Winston yang keheranan. Raja yang semula terjatuh itupun bangkit berdiri kemudian iapun mendekati Winston.

"Bisakah aku pinjam tangan kanan mu?" tanya raja. Winston menganggukkan kepalanya lalu raja pun memegangi tangan kanan Winston. Raja memejamkan kedua matanya dan terus memegangi tangan Winston dengan kencang.

Hingga...

Srukkkk....

Tiba-tiba saja raja terasa ada sesuatu yang menusuk tubuhnya. Yang membuat mulutnya mengeluarkan banyak darah. Semuanya sangatlah terkejut melihat hal itu. Winston yang tangannya masih digenggam pun juga langsung melepasnya dan berjalan mundur.

Ratu, Pangeran, Putri, dan beberapa pengawal istana langsung mendekati raja yang terjatuh, usai mendeteksi kekuatan elemental Winston.

Kemudian pengawal istana pun meraba-raba bagian leher serta tangan Raja. Seusai itu ia menatap kearah Ratu, Putri dan Pangeran dan menggelengkan kepalanya.

Ketiganya langsung menangis sejadi-jadinya ketika melihat hal itu. Winston serta keempat pahlawan lainnya merasa heran melihat hal itu. Apa yang mereka tangiskan? sebenarnya apa yang terjadi pada Raja?

Pangeran menatap kearah Winston. Iapun bangkit berdiri lalu mendekati Winston yang kini sedang menatapnya. Usai itu, Pangeran langsung mendorong Winston hingga Winston terjatuh.

"Dasar pembunuh! gara-gara kamu Raja meninggal! kamu pembunuh! kamu monster bukanlah pahlawan! kamu adalah iblis yang sesat! lebih baik sekarang kau pergi dari sini!" teriak Pangeran.

Winston terdiam melihat hal itu. Iapun memutar tubuhnya lalu Winston pergi dengan gaya dan tampang tak berdosa nya. Winston melewati Emilia tetapi ia tak menengok sedikitpun kearah Emilia.

Saat Winston melewati Emilia, Emilia merasakan kekuatan yang cukup besar ada pada di diri Winston. Ketika merasakan hal tersebut, Emilia menoleh kearah Winston.

"Pantas saja Raja mati, ternyata kekuatannya sekuat itu? tapi tunggu... bagaimana bisa aku merasakan hal seperti ini?!" batin Emilia yang merasa terkejut.

Kemudian Emilia menoleh kearah Blossom, Sea dan juga Adlof. Tampak, ketiganya itu memasang raut wajah kesal. Sepertinya mereka begitu dendam dengan Winston sekarang. Sedangkan Emilia justru terbalik, ia merasa kasihan dengan Winston padahal Winston itu tidak sengaja melakukan hal tersebut.

***

Winston berjalan melewati rakyat yang berkumpul didepan istana. Seluruh rakyat menatapnya dengan tatapan benci dan kini menganggapnya sebagai seorang pembunuh.

Tetapi Winston tidak begitu memperdulikan hal tersebut karena di dunianya yang dulu, ia juga merasakan hal yang sama. Bahkan Winston sampai mendapatkan Bullyan secara fisik.

Winston berjalan terus-menerus sampai-sampai ia tak sadar bahwa ia berada didalam hutan.

Ketika baru menyadari bahwa dirinya ada di hutan, Winston pun menghentikan langkahnya lalu menatap sekelilingnya. Setelah itu iapun duduk di tanah dan bersandar pada pohon.

"Sebenarnya apa yang terjadi? kenapa mereka semua menyebutku sebagai pembunuh padahal jelas-jelas aku tidak melakukannya," batin Winston. Setelah itu Winston menatap kearah tangan kanannya kemudian ia melambaikan tangannya dan melipat tangannya. Tetapi pada saat Winston melambaikan tangan nya, tiba-tiba saja terdapat hembusan angin yang sangat kencang bahkan saking kencangnya sampai sepuluh pohon hancur lebur bagikan debu.

Winston yang menyaksikan hal tersebut sangatlah terkejut. Ia langsung memeluk tangan kanannya erat-erat sambil sesekali menatapnya.

"Astaga kekuatan apakah itu? mengerikan sekali! hmmm sepertinya itu adalah kekuatan angin deh!" gumam Winston.

Ketika Winston sedang memikirkan mengenai kekuatan yang dimilikinya, tiba-tiba saja terdengar suara seperti serigala mengaum membuatnya takut sehingga Winston langsung bangkit berdiri.

Ketika Winston bangkit berdiri, terdengar suara pria yang berbisik di telinga kanan Winston dan menyuruh Winston menembak.

Winston spontan saja menembak padahal tidak ada pistol ataupun senapan ditangannya. Usai ia menembak, dari tangannya itu keluar cahaya berwarna kuning putih yang langsung menembus pohon itu lalu meledak hingga hampir setengah pohon yang ada di hutan itu hangus terbakar.

"A...s...t...a...g...a!" ucap Winston yang sangat terkejut. Ia menatap kearah tangan kanannya kemudian ia terjatuh karena ketakutan.

"Sebenarnya? sebenarnya? sebenarnya kekuatan apakah ini?! kenapa begitu hebat sangat?!" ujar Winston. Tak lama setelah itu, muncul Dewa Brian yang sebelumnya mengobrol dengannya sebelum mengirim Winston ke negeri yang kini menganggapnya sebagai seorang pembunuh.

"Bagaimana? hebat bukan?" tanya Brian. Winston sempat terkejut ketika melihat Brian yang muncul secara tiba-tiba itu. Lalu setelah itu, Winston tanpa berbasa-basi langsung bertanya.

"Sebenarnya kekuatan apa yang dimiliki aku sekarang?!" teriak Winston pada Brian. Brian tersenyum kemudian menjawabnya.

"Ah baiklah akan kuberitahu sekarang karena Raja di negeri ini sudah mati terlebih dahulu sebelum memberitahu mu. Hnn kekuatan yang kamu miliki itu adalah kekuatan angin dan juga cahaya. Di kalangan kami para dewa Dewi dan di negeri yang kami jaga, kekuatan cahaya adalah kekuatan paling kuat yang pernah ada. Sedangkan angin adalah kekuatan yang cukup lemah tetapi jika kamu bisa mengendalikannya, maka angin itu akan sebanding dengan kekuatan cahaya mu," jelas Brian.

"Ha? betulkah itu? tetapi... sekarang aku bukanlah pahlawan apalagi rakyat disini menganggap ku sebagai pembunuh. Tak hanya rakyat saja tetapi semuanya," kata Winston. Brian tersenyum kemudian menjawab nya.

"Itulah cobaan yang kamu dapat saat menjadi seorang pahlawan. Pahlawan yang sebenarnya itu adalah pahlawan yang mampu melewati cobaan berat seperti apa yang kamu rasakan sekarang. Jika kamu mampu melewati ini semua sampai titik terakhir maka kamu itu memang seorang pahlawan!" ujar Brian.