Chereads / QIELLA / Chapter 9 - Mulai Teringat

Chapter 9 - Mulai Teringat

Happy reading <3

jangan lupa tinggalkan saran dan kritik di komentar.

....

Tidak terasa akhir nya jam istirahat semua murid berhamburan ke kantin tak terkecuali Qia dan Ellard yang di dampingi para sahabatnya.

"El boleh ya? Qia mau itu," Qia berusaha supaya Ellard mengizinkan nya.

"Gak! Kamu udah dua sendok Qia itu udah pedes banget kalo nambah lagi perut kamu nanti SAKIT! Nih makan aja," ucap Ellard tidak setuju karena Qia ingin menambah cabe bakso membuat Ellard memperingati dengan penuh penekanan dan langsung menyuapi bakso itu ke mulut Qia.

Sahabat-sahabat mereka berdua hanya melihat pemandangan di depan mereka saja bahkan mereka hampir belum bisa percaya bisa secepat itu mereka jadian.

"Buset dah Ellard perhatian banget mana banyak ngomongnya lagi, duh iri gue kalo gini terus pemandangannya." Harry yang sok dramatis melihat Qia dan Ellard jadi ingin memiliki pacar.

"Kasian banget hidup lo har dah jomblo kesepaian lagi hahaha "

"Diem Lo playboy. lo mah mana tau rasanya bucin tuh gimana kalo lo aja pacaran setiap tempat pasti punya," kesal Harry pada Farrel yang mengejek nya padahal yang dibilang Farrel juga ada benar nya.

Disaat Qia dan Ellard bermesraan ada sepasang mata yang sedari tadi menatap dengan tatapan tajam dengan tangan mengepal.

"Tunggu lo wanita centil nanti akan ada waktu nya tiba."

....

Seminggu sudah hubungan Qia dan Ellard terjalin baik-baik saja, Ellard sering berkunjung kerumah Qia menemani nya yang kadang sendiri dan pulang kalau bunda Qia sudah pulang. Diana sudah tau hubungan anak nya malah ia menitipkan Qia kepada Ellard agar selalu dijaga kalau ia tidak ada begitupun Sebaliknya Ellard suka mengajak Qia kerumahnya untuk bertemu mamanya atau menemani Stella.

"El bosen masa kamu daritadi main game mulu akunya dicuekin sebel deh," kesal Qia yang sedari tadi hanya diam saja sambil bersandar bahu nya Ellard mereka sedang duduk di sopa.

"Nanti sayang bentar lagi ya," ucap Ellard masih asik dengan gamenya.

"Auh ah mending aku bobo aja dari tadi gak dianggep sama kamu!" kesal Qia yang ingin beranjak ke kamar nya namun tangan nya dicekal Ellard.

"Jangan pergi dong nih aku gak main game lagi," Ellard langsung mematikan hpnya dan di letakan nya di atas meja.

Qia menarik Ellard ke ruang keluarga dan menjuk kan album foto.

"Ini foto Qia masih kecil dulu hihi lucu ya dan ini ayah dan bunda," jelas Qia.

"Cantik banget sih tapi kok bedah banget sama sekarang kalo sekarang jelek cengeng lagi," Ellard yang mengolok-ngolok Qia.

"Ellard kamu ngeselin banget sih," kesal Qia dan langsung mengigit tangan Ellard.

"AHH! lepasin sayang kamu jangan cosplay jadi harimau," rintih Ellard kesakitan karna gigitan Qia lumayan sakit dan sukses membuat tangannya Ellard menjadi merah dibuatnya.

"Kamu sih ngeselin banget," Qia yang langsung meniup-niup tangan Ellard bekas gigitannya.

Ellard gemas melihat Qia yang meniup tangannya akhir mengunyel-ngunyel pipi Qia dengan tangan satunya.

"Gemesin banget sih bayinya Ellard," ucap gemas Ellard.

"Qia udah gede bukan bayi lagi El!" Qia yang menunjuk kan muka marahnya membuat Ellard tertawa gemas.

"Ayah kamu kok kayak gak asing sih kayak pernah lihat tapi dimana?" Ellard menunjuk foto ayah Qia dan berfikir seperti pernah bertemu tapi Ellard lupa.

"Ayah udah lama banget gak pulang El, gak tau kata bunda dia kerja tapi dari Qia SD sampe sekarang gak pulang h-hiks Qia takut ayah gak pulang lagi. Terakhir Ayah di rumah Qia pernah denger ayah sama bunda berantem Qia takut lihat nya h-hiks..." lirih gadis yang bersandar dipundak Ellard.

Ellard yang tak tega melihat gadis kecil nya sedih langsung memeluk nya dan mengelus lembut rambut Qia.

"Udah ya jangan dipikirin apalagi mikirin yang enggak-enggak kasian otak nya mungil nanti sakit nanti aku loh yang dimarahin bunda udah buat anak nya nangis," ucap Ellard berusaha membuat Qia berhenti menangis dan tak lama Ellard mendengar dengkuran kecil.

Qia ketiduran mungkin kelelahan menangis jadi Ellard memindahkan Qia ke kamarnya takut ia terganggu dengan tidurnya dan bergegas pulang sebentar lagi juga bunda Qia pulang.

Saat Ellard hendak melangkah ke luar pintu langkah nya terhenti sebab kepulangan Diana.

"Eh Ellard mau pulang duh maaf ya ngerepotin kamu ngurus bayi bunda satu itu," kekeh Diana dan Ellard hanya tersenyum.

"Gapapa bun mana ada ngerepotin Ellard tanpa bunda suruh juga pasti Qia bakal Ellard jagain terus, ya udah Ellard pamit ya bund Qia juga udah tidur jadi Ellard bisa pulang " pamit Ellard kepada Diana.

"Hati - hati ya El jangan ngebut bawak mobil nya " ucap Diana menasihati Ellard dan menunggu sampai Mobil Ellard pun keluar halaman rumahnya barulah ia masuk rumahnya.

....

Pagi pun datang dengan matahari yang bersinar terang tak lupa gadis kecil ya sudah siap berangkat sekolah.

Qia turun kebawah ingin sarapan bersama sang bunda tercinta.

"pagi bunda,"

" Pagi sayang, Eh katanya Reno balik lagi kesini? "

"Iya bund malah satu sekolah sama Qia tapi bedah kelas."

Qia yang selesai sarapan akhirnya bersiap berangkat karna Ellard sudah menunggu di depan

"Qia berangkat dulu ya bund, Ellard juga udah nunggu tuh di depan kasian," ucap pamit kepada sang bunda.

"Ya udah sana hati-hati." Ucap Diana.

Saat mobil Ellard sudah memasuki area sekolah ia memakirkan mobilnya saat Ellard ingin membuka pintu Mobilnya, hp Qia berdeting membuat Ellard menoleh dan menganbilnya.

Rahang Ellard mengeras saat melihat hp dan itu justru membuat Qia penasaran karna ia tidak tau apa yang membuat Ellard seperti itu.

"Sejak kapan lo punya nomor ni cowok?" marah Ellard lantaran pesan yang diterima Qia adalah dari seorang lelaki, ya dia adalah Reno ia ingin menjeput untuk berangkat bersama.

"Wa--ktu itu Reno minta nomor aku ya udah aku kasih. " jelas Qia gugup yang membuat Ellard diam dan pergi meninggalkan Qia yang masih di dalam mobil.

Qia menyusul Ellard dan mencengkal tangan nya.

"El kamu jangan marah El, aku gak selingkuh aku gak tau kalo reno mau kirim pesan gitu."

Namun Ellard hanya diam walau sambil melangkah menggandeng Qia menuju kelasnya.

Saat Ellard ingin duduk ia menyuruh Qia duduk bersama tapi Qia tidak bisa karna ada Farrel.

"Rel lo pindah ke sana bareng Bella Gue mau duduk sama Qia!" perintah Ellard pada Farrel tak lupa dengan tatapan tajam yang masih marah.

Farrel tau Ellard sekarang sedang marah menolak juga tak bisa jadi Farrel hanya menurutinya saja, ya sultan mah bebas tidak aja yang bisa membantah apalagi guru-guru karna Ellard anak sang pemilik sekolah dan keluarga Ellard juga sangat berpengaruh dinegara karna perusahaan keluarga yang sukses dan terkenal jadi wajar saja.