Chereads / Titip Rindu Untuk Ayah / Chapter 2 - Part 1

Chapter 2 - Part 1

Maira Azhar lahir dari pasangan suami isteri, Azhari dan Rahma. Maira Azhar gadis kecil sangat periang, hidup bersama orang tua yang lengkap membuatnya menjadi orang yang sangat bahagia. Kasih sayang dari orang tuanya begitu berlimpah, membuat Azha menjadi anak yang tidak kekurangan kasih sayang.

Azha panggilan akrab, banyak orang-orang sekitar sangat menyayangi Azha. Di usianya masih kecil, Azha sering menjuarai peringkat kelas.

Meskipun Azha hidup di lingkungan keluarga yang lengkap, Azha sering di beda-bedakan sang ibu. Ibu lebih memilih menyayangi sang kakak yang usianya terpaut 3tahun dari Azha.

Ada kecemburuan di saat sang ibu lebih mementingkan kakaknya, sedang dirinya harus bisa mandiri.

Hanya sang ayah yang menyayangi Azha, kakaknya pun terlalu cuek dengan Azha. Entah punya salah apa? sampai Kaka dan ibunya tidak menyayangi nya.

"Azha," panggil sang ayah yang sedang duduk santai di bawah gazebo, belakangnya ada pohon besar yang tumbuh rindang.

"Iya Ayah," jawab Azha membalas panggilan ayahnya.

"Sini Nak, di sini udaranya sejuk enak buat ngadem." ajak sang ayah untuk mendekat ke arahnya, sang ayah sedang duduk santai dengan angin sepoi-sepoi.

Azha yang sedang duduk santai tak jauh dari gazebo tempat ayahnya duduk, langsung berjingkat bangun untuk menemui ayahnya yang sedang mengibaskan tangannya, dan memejamkan kelopak matanya.

"Ada apa, ayah? tanya Azha yang sudah berdiri di d ayahnya.

"Duduk sini Nak, hawanya adem enak buat ngadem di bawah pohon." jawab ayahnya tersebut.

Azha langsung duduk di sebelah ayahnya, angin sepoi-sepoi menerpa rambutnya yang sedang di kuncir dua. Azha begitu manja bila sama sang ayah, beda halnya dengan sang ibu lebih tidak memperhatikan dirinya.

Ada rasa iri, sakit hati atas perlakuan ibunya. Sekuat-kuatnya Azha pasti akan lemah juga, bila hatinya terluka oleh perlakuan ibu dan sang kakak.

Wicesa Azhar, putra pertama dari pasangan halal, ayah Azhari dan ibu Rahma. Cesa merupakan Kaka nya Azha, Cesa sendiri masih duduk di bangku perkuliahan. Tinggal satu semester Cesa lulus, banyak impiannya yang ingin Cesa wujudkan, terutama bekerja di tempat yang bagus dan mempunyai masa depan yang baik .