Sedari tadi perempuan yang masih menggunakan batang mawar untuk menjepit rambutnya itu rajin sekali melirik ke arah jam dinding yang ada di toko. Rasanya jarum pendek berwarna hitam itu malas sekali jika harus beranjak dari angka enam. Padahal ia hanya membutuhkan jarum pendek menujuk angka tujuh, lalu jarum panjangnya di angka dua belas. Haruskah dirinya turun tangan untuk mempercepat waktunya?
Wega yang menyadari jika temannya gelisah sembari memgamati jam pun memilih untuk angkat bicara.
"Kenapa, May? Udah mau pulang, ya?" tanyanya sembari menyemprotkan larutan pestisida untuk menanggulangi parasit pada tumbuhan yang pertumbuhannya terganggu.
"Nggak, Ga. Kita harus disini setengah jam lagi. Tapi, kok rasanya lama banget, ya?" keluh May sembari mencabuti rumput-rumput kecil.
Wega menggeser posisinya agar lebih dekat dengan sahabatnya. "Apa kamu mau pulang duluan? Nanti biar aku anterin kuncinya ke rumahmumu, gimana?" tawarnya.