Felix tidak tahu mulai dari kapan dia tertidur, saat membuka matanya ia mendengar suara dari saudaranya yaitu Faiz, tunggu, sejak kapan Faiz membangunnya, sudah lama sekali pemuda itu tak melakukannya, terakhir saat zaman sekolah dulu.
Ia mengerjap dan sadar itu bukan Faiz.
Ia sama sekali tak menyangka, itu bukan hanya ketiduran sebentar tapi ia telah tidur sepanjang perjalanan.
"Kita sudah sampai," kata Gio membangunkan.
Felix akhirnya sadar. Padahal niatnya hanya ingin bersandar saja di salah satu kursi itu tapi malah terlelap.
Felix langsung mengusap wajahnya agar tidak nampak terlihat mengantuk.
"Maaf aku ketiduran," ujarnya merasa tak enak.
Gio tertawa.
"Tak apa, sekarang turunlah."
Orang-orang sudah turun, termasuk Andi yang langsung meloncat turun begitu sampai, tak kalah dari Andi, Meisya bahkan langsung berseru senang tak peduli pada tatapan Gio yang seolah mengatakan kenapa aku harus punya adik yang malu-maluin seperti itu.