Pesta barbeque.
Tak salah memang ikut acara ini.
Rasa lelah memang sepenuhnya terbayarkan.
Aroma sedap menguar, bunyi dari daging yang dipanggang pun terdengar merdu.
Kai tak sabar untuk mencicipinya. Tapi ia tak perlu rebutan, karena tersedia banyak. Bisa untuk mukbang malah kalau dia mau.
"Ini baru liburan," katanya girang.
Kalau soal makanan, ia yang paling semangat. Ada kepulan asap di piringnya ketika sepiring barbaeque berhasil di ambilnya. Tentunya bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan berdua dengan Faiz. Pria itu agaknya malas menunggu dagingnya masak sambil memegang piring, jadinya Kai berinisiatif untuk dimakan berdua saja.
"Ayo makan," katanya menawarkan.
Faiz pikir itu hanya sekedar basa-basi, sama seperti yang sering ia lihat di kebanyakan orang, jadinya ia menggeleng sopan, sambil bilang nanti akan ambil sendiri.