Ibrahim adalah seorang anak muda yang rajin dalam ibadah. Dia adalah putra dari seorang Imam masjid salah saru dusun di Sumatera Barat. Ibrahim pun adalah seorang yang memiliki hafalan Qur'an yang banyak. Dia mondok di Pesantren yang tidak jauh dari lingkungan nya berada.
Ibrahim sering juga di hari libur bermain-main ke kota Padang. Tanpa dia sadari, ternyata dia melihat kasus perzinahan yang dilakukan di sebuah rumah kecil tidak jauh dari Masjid tempat dia sedang mampir untuk sholat Ashar. Ibrahim dengan gegas mendobrak pintu rumah tersebut dan ternyata ada dua orang lelaki dengan topeng sedang memperkosa seorang gadis muda. Untung lah Ibrahim sudah datang dengan tepat dan cepat sehingga kehormatan gadis muda tersebut bisa diselamatkan. Ibrahim langsung berteriak agar 2 orang penjahat ini bisa di gerebek oleh massa.
Aminah, adalah nama anak gadis tersebut. Dia merasa malu sekali dengan kejadian yang menimpanya. Dia tidak mengira bahwa dia akan dibawa kabur ke rumah kecil dan diperkosa. Awalnya dia hanya ingin berkencan saja dengan salah seorang lelaki yang bertopeng tersebut. Saat itu jam 3 sore dan dia diajak ke sebuah tempat yang katanya adalah kos-kosan tempat lelaki itu tinggal. Ternyata rumah kecil itu adalah tempat si lelaki biasa bermaksiat dengan mangsa nya selama ini. Aminah bersyukur bahwa lokasi tersebut ternyata adalah lokasi yang dilewati oleh Ibrahim sepulang dari sholat Ashar dan bisa mendengar apa yang terjadi di dalam rumah kecil itu. Akhirnya , Aminah bisa kembali kepada kedua orang tuanya.
Setelah kejadian tersebut , hati kecil Aminah selalu bertanya, siapakah Ibrahim yang telah menjadi pahlawan dalam hidup nya. Aminah membayangkan seandainya lelaki itu suatu saat adalah menjadi imam dalam kehidupan nya, sungguh dia adalah wanita yang beruntung sekali.
Tanpa diduga, saat Aminah datang ke Pondok Pesantren dimana kakaknya, Amran ada disitu, Aminah bisa melihat dan mendengar suara Ibrahim di Masjid Pondok Pesantren. Hati Aminah berdegup kencang dan bertanya kepada kakaknya tentang siapakah Ibrahim. Amrah terkejut dengan pertanyaan dari Aminah. Darimana Aminah bisa tahu, bahwa ada seseorang bernama Ibrahim. Kemudian Aminah menceritakan kasus pemerkosaan yang hampir saja terjadi dan menceritakan bahwa pahlawan nya adalah Ibrahim yang telah menyelamatkan kehormatannya saat itu. Amran jadi paham dan kemudian menjelaskan bahwa Ibrahim adalah adik kelasnya dan merupakan salah satu pelajar teladan dengan hafalan yang sangat banyak. Amran berjanji akan menceritakan hal lain tentang Ibrahim ketika nanti Amran libur dari pesantren.
Amran pun meledek adiknya, apakah sudah siap untuk menikah dengan cara ta'aruf?. Aminah hanya menunduk dan dengan tersipu malu, menyatakan iya jika dengan pemuda itu, sambil melirik ke arah Ibrahim yang ada di depan masjid.
Amran segera berlari menuju Ibrahim dan memperkenalkan dirinya, kemudian mengajak Ibrahim untuk berjalan mendekati adiknya Aminah. Ibrahim pun tersipu malu terkejut karena ternyata Amran adalah kakaknya Aminah. Ibrahim kemudian berkenalan dengan Aminah untuk yang kedua kalinya. Ibrahim segera pamit karena dia harus mempersiapkan diri untuk menjadi imam sholat Maghrib. Aminah pun pulang kerumahnya bersama dengan supirnya.
Disepanjang perjalanan menuju ke rumah, sepulang dari pesantren, Aminah hanya tersenyum dan membayangkan bahwa dia akan bisa mengorek informasi lagi tentang Ibrahim dari kakaknya. Ternyata pahlawan tersebut sudah ada di depan matanya. Aminah jadi ingin segera lulus SMA, kemudian segera kuliah yang 1 atau 2 tahun saja, dan kemudian menikah dengan Ibrahim. Semoga saja Ibrahim mau menunggu dirinya yang harus menuntaskan sekolah nya dulu dan kemudian harus kuliah. Dalam Islam tidak boleh berpacaran. Maka yang ada hanya ta'aruf saja. Semoga ini adalah jalan kebaikan yaitu bertemu dengan jodoh di pesantren abangnya.
Abang Amran banyak menceritakan tentang kecerdasan Ibrahim Nur. Otaknya Ibrahim itu tidak kalah cerdas dengan Almarhum Prof. BJ Habibie
Aminah mendapatkan notifikasi di wa nya, bahwa teman nya di Facebook ingin mengajaknya berkenalan di sore hari sepulang sekolah. Afandi adalah nama lelaki itu. Aminah berfikir bahwa ini undangan dari lelaki yang baik. Ia menjawab bahwa dia bisa hadir dan memenuhi undangan tersebut.