Seusai nya, ia kembali menuju kamar rawatnya setelah satu jam dalam penanganan dokter. Berbaring di atas brankar bersama ketidakberdayaannya untuk melawan rasa sakit. Bersamaan dengan jam berdetik yang mulai memasuki waktu petang, ponselnya berdering sukses membuat seisi ruang menjadi bising.
Alga meraih ponselnya yang tersimpan di atas nakas samping ranjang. Matanya segera tertuju pada identitas si pemanggil yang tidak terdaftar di kontak teleponnya. Namun, tanpa ragu ia mengangkat telepon itu.
"Halo," sapanya untuk si penelepon di seberang sana.
"Hai, Ga. Sorry banget kalo ganggu waktu lo," ujar si penelepon.
Alga mengernyit. "Olivia?" tanyanya memastikan.
"Iya, Ga. Gue Olivia."
"Oh, saya pikir siapa."
"Gimana keadaan lo?"
"Fine."
"Bohong banget." Olivia tertawa. Kemudian ia diam sejenak. "Tau gak, Ga?"
"Nggak. Kamu kan belum ngomong," jawab Alga sekenanya.
Olivia terdengar tertawa lagi. "Gue udah di depan pintu kamar rawat lo, nih. Masuk jangan?"