Alga mengangkat kepalanya, membalas tatapan Alfan dengan dingin.
"Mending lo pergi. Jauh-jauh dari Eiryl, karena dia udah jadi milik gue sekarang," usir Alfan.
Alga bangkit. Ia pun tertawa meremehkan. "Hahaha. Ngehalu!" Lantas pergi tanpa memedulikan Alfan lagi.
"Alga!" panggil Eiryl. Langkahnya hendak mengejar Alga, namun harus tercegat oleh tangan kekar Alfan yang menahannya.
"Masuk, titah Alfan pada Eiryl untuk segera masuk ke dalam mobilnya.
"Denger, Io bukan siapa-siapa gue! Jadi jangan ngatur hidup gue!"
"Ryl, gue tau yang terbaik buat Io. Alga itu nggak pantes buat lo, Ryl."
"Lalu? Dengan begitu Io ngerasa pantes buat gue?"
"Ryl, apa lo nggak takut ketular sama penyakitnya? Gue cuma mau ngelindungin lo."
"Fyi, kalo fibrosis kistik itu bukan penyakit menular!" seru Eiryl segera pergi dari hadapan Alfan.
Alfan diam. Ia menyerah untuk berdebat dengan Eiryl.
***
Perihal kita yang telah usai. Masih bisakah aku menyapamu dan mengobrol ringan