Banyak orang-orang yang melihat keanehan tiga anak manusia tersebut. Mereka hanya bisa geleng-geleng kepala atau bahkan sialnya malah ikut tertawa. Alga berusaha untuk lepas dari cekalan dua sahabatnya yang tidak kunjung membebaskannya. Arya dan Dimas justru membopong Alga dan tidak segan untuk menceburkannya ke pantai. Ah, kini tubuh Alga sudah tidak dapat tertolong untuk terhindar dari pembalasan yang setimpal kedua sahabatnya. Namun, tidak lama kemudian Arya dan Dimas pun menyusulnya untuk ikut menceburkan diri ke pantai. Seakan-akan merekalah penguasa Pantai Sanur ini.
"Konyol!" Eiryl meneriaki lelakinya sembari tertawa.
"Indahnya pantai jadi rusak karena mereka."
Eiryl menoleh. Ternyata Alfan. Laki-laki itu berdiri tepat di sisinya.
"Kenapa memangnya?"
"Gapapa. Asal masih ada lo. Keindahan pantai jadi tertolong."
Eiryl tertawa. "Ngomong apa, sih?"
Alfan tertawa kecil. Tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan itu ia pun berlalu.