"Ekhem, jadi begini Tuan Beryl, Kedatangan kami disini untuk membicarakan ucapan ayah anda yang akan menjodohkan salah satu cucunya dengan putri saya" ucap seorang laki-laki yang duduk di depan Beryl
"Apakah itu sebuah janji? Atau ha-" "Rifan, diamlah!" Ucapan Rifan di potong oleh ucapan Beryl yang tegas
"Jika putra saya mau, silahkan" ucap Beryl masih mempertahankan nada datarnya
"Rifan, apa kamu bersedia?" Tanya Beryl membuat Liera yang disamping Beryl ingin melayangkan protesnya
"Tidak paman, aku tidak tertarik dengan putramu yang itu"potong gadis itu sebelum mendapat jawaban dari Rifan
"Lalu, kau tertarik pada putraku yang mana?" tanya Beryl dengan mengangkat sebelah alisnya
"Yang berkacamata disamping bibi Indira" ucap gadis itu sembari menatap Darren penuh minat
"APA?!" teriak Liera bangkit dari duduknya
"Liera, duduk dulu" perintah Rifan membuat Liera kembali duduk
"Chelia, apa yang kau lakukan?" tanya ibu dari gadis itu