"Bukan urusan Io. Lo bukan siapa-siapa gue yang berhak ngelarang-ngelarang gue.
"Oke fine. Gue emang bukan siapa-siapa lo." Rangga melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Asyifah.
Pernyataan yang diutarakan Asyifah cukup membuatnya sakit hati. Tapi itu memang benar Rangga bukan siapa-siapa nya, ya sekiranya Asyifah menganggapnya sebagai teman agar Rangga merasa dianggap lah.
Radit, orang yang pertama kali ia lihat di parkiran. Makin dongkol saja Rangga sekarang. Ia melewati Radit begitu saja, menaiki motor, memakai helm dan kemudian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Hingga tanpa sadar ia melewati Asyifah.
Baru beberapa meter dari sekolah, Rangga memberhentikan motornya. Ia menenggelamkan wajahnya yang masih tertutup helm di atas motor.
Pikirannya kacau, ia tidak terima jika Asyifah pulang dengan Radit. Bolehkah ia bersikap egois sekarang? Ia ingin putar balik, menarik Asyifah agar pulang bersamanya. Semakin dipikirkan semakin kacau.
