Chereads / SEPETAK SURGA DI SUDUT HATI / Chapter 1 - INTROVERT

SEPETAK SURGA DI SUDUT HATI

Kim_mieya
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - INTROVERT

Yoshi mengembuskan napasnya melalui mulutnya sambil menghempaskan tubuhnya ke kursi setelah menyelesaikan pekerjaannya hari ini.

Ini adalah bulan kedua saat dia di pindahkan ke perusahaan cabang yang ada di Bandung, untuk menjadi asisten seorang direktur muda bernama Keenan.

Yoshi sebenarnya tidak begitu senang saat dia harus di pindahkan ke Bandung karena dia sudah bekerja lama di perusahaan pusat yang ada di Jakarta, meski saat ini gajinya lebih besar dua kali lipat dari pada saat dia bekarja di perusahaan pusat.

Yoshi mengetuk pintu ruangan atasannya dengan banyak berkas di tangannya.

"Masuk," Suara Keenan terdengar dari dalam dan Yoshi segera masuk dan menyerahkan semua berkas di tangannya.

Yoshi tidak perlu mengeluarkan suaranya dia cuma berdiri di samping Keenan menunggu atasannya itu memeriksa sekilas kemudian menandatangani berkas-berkas itu.

Nampaknya setelah Yoshi bekerja bersama Keenan selama 2 bulan ini, Keenan sudah menaruh kepercayaan atas kerja kinerja Yoshi.

Keenan hanya memeriksa sekilas berkas-berkas itu kemudian menandatangani dan menyerahkan kembali kepada Yoshi.

Yoshi membereskan semua berkas-berkas yang telah diperiksa oleh Keenan dan membawa berkas-berkas untuk keluar ruangan Keenan, Yoshi perlu bersusah payah mengeluarkan suara untuk berbincang dengan atasannya, meski Keenan sudah tahu kebiasaan itu dia masih saja suka tertegun dan memandang punggung wanita itu yang membelakangi dirinya, Yoshi sama sekali tidak mempedulikan bosnya yang masih terheran akan kebiasaannya.

Meski seperti itu etitut Yoshi tetaplah baik dia sama sekali tidak menyinggung perasaan atasannya hanya saja dia memang hemat akan bicara namun dia gantikan dengan gerakan tubuh, seperti mengetuk pintu, menganguk pelan meski sama sekali tidak menunjukkan senyuman.

Yoshi terkenal akan hemat akan suaranya bahkan jika mereka pertama kali melihatnya pasti mereka akan mengatakan jika Yoshi adalah orang yang sombong dan angkuh. Padahal dia hanya malas bicara saja dan melibatkan dirinya dengan urusan orang lain.

Yoshi hanya fokus pada pekerjaannya dan tidak ingin melibatkan dengan perkara-perkara yang tidak penting yang akan merusak harinya bahkan menyita waktunya untuk hal yang tidak penting.

Bahkan sampai saat ini Yoshi tidak mengetahui alasan yang pasti kenapa dia bisa dipindahkan ke perusahaan ini dan langsung direkrut menjadi asisten direktur.

Apa lagi Yoshi bukanlah tipe-tipe orang yang akan bergosip dan mencari sesuatu dari karyawan lain dia hanya mendengarkan jika ada orang yang mengatakan apa yang sedang terjadi di perusahaan namun dia tidak akan bertanya lebih lanjut tentang apa yang menurut dia tidak penting.

Yoshi mendengar dari beberapa karyawan yang pernah makan siang bersamanya jika Keenan memiliki hobi yang aneh yaitu suka memecat asistennya sendiri tanpa memberi alasan yang pasti bahkan keenan juga punya hobi satu lagi yaitu mengganti asisten selama 1 bulan sekali bahkan ada yang sampai tidak satu bulan dan mereka sudah dipecat ataupun dipindahkan ke cabang yang lain.

Yoshi pernah melihat salah satu dari mereka jika mereka adalah wanita yang cantik dan seksi bahkan kinerja mereka juga sangat baik.

Bahkan ada beberapa karyawan yang tidak percaya jika Yoshi bisa menjadi asisten Keenan karena Yoshi sama sekali tidak sama dengan para mantan asisten keenan yang cantik dan seksi karena Yoshi hanyalah wanita biasa yang tidak suka memakai make up tebal dan hanya tampil dengan simpel dengan make up tipis dan pakaian yang sederhana hanya menggunakan celana panjang dengan high heel yang tidak begitu tinggi itupun jika dia bisa memilih dia tidak akan menggunakan high heel.

Tuntutan pekerjaan lah yang mengharuskannya menggunakan high heels.

Rambut Yoshi sebahu, make up tipis, dengan kemeja putih di padukan dengan celana panjang, harinya Yoshi hanya akan mengenakan setelan seperti itu ke perusahaan kebanyakan dia hanya mengganti warna outfit yang dia kenakan dia lebih sering menggunakan warna hitam dan putih, dan hanya membiarkan rambutnya yang sebahu tergerai begitu saja.

Yoshi adalah wanita yang simpel dan tidak banyak maunya sebenarnya Yoshi adalah tipe orang yang introvert yang tidak suka bersosialisasi dengan banyak orang. Hanya saja karena tuntutan pekerjaan yang mengharuskan dia bertemu banyak orang di perusahaan jika dia punya modal mungkin dia akan membuat lapangan pekerjaan sendiri di dalam rumah tanpa harus berkomunikasi dengan banyak orang.

Kepribadian yang introvert sudah dia miliki sejak dia kecil dia memang sulit bersosialisasi dengan lingkungannya, Yoshi berusaha keras karena tentukan pekerjaannya yang mengharuskan dia bertemu dengan orang banyak jika dia bisa memilih dia tidur di dalam kamar dan bekerja di dalam kamarnya Namun sayang untuk saat ini dia tidak bisa melakukan hal itu.

Yoshi seorang gadis berumur 28 tahun, yang hanya hidup sendiri karena dia sudah kehilangan ayahnya ketika dia masih kuliah dan dia tidak ingin menyebutkan nama wanita yang telah melahirkannya karena Wanita itu tidak menginginkan dirinya lahir di dunia ini.

Yoshi menjadi seorang introvert karena tekanan yang dialami sejak dia bahkan baru saja menghembuskan nafas pertama di dunia ini, dia bukanlah bayi yang lahir dari keluarga bahagia pada umumnya karena Yosi lahir dari kesalahan satu malam kedua orang tuanya.

Ayah Yoshi dan ibunya bukanlah pasangan kekasih yang sedang dimabuk cinta, berpacaran kemudian melakukan kesalahan yang membuat mereka membuat Yoshi hadir di dunia ini.

Ibu Yoshi adalah wanita cantik dan dari keluarga baik-baik bahkan terpandang di kota Jogjakarta bahkan dia sudah memiliki seorang tunangan dan akan menikah 2 bulan lagi. Namun sayang kejadian malam itu menghancurkan mimpi indahnya yang telah dia bangun bertahun-tahun dan berakhir dengan sebuah kehancuran hanya karena satu malam yang dihabiskan bersama dengan laki-laki yang tidak dikenal bahkan untuk pertama kalinya dia temui dengan laki-laki itu yaitu ayah Yoshi.