Keesokkan harinya, Dreena sudah kembali masuk ke sekolah. Seperti biasa ayah dan ibunya yang mengantar ia ke sekolah. Masalah sweater itu, orang tuanya tidak mengetahui, kecuali bi Aida saja. Asisten rumah tangga itu juga tidak berani berkata apa-apa pada majikannya.
Seperti biasa, seusai sarapan mereka langsung berangkat mengantar Dreena. Bi Aida juga sudah menyiapkan bekal makan siang untuk Dreena nanti di sekolahnya.
Sepeninggal Dreena dan kedua orang tuanya, bi Aida menarik napas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Kejadian kemarin masih membuatnya berpikir keras. Ia masih penasaran soal bekas darah yang berada di balik sweater milik teman Dreena.
"Kira-kira itu bekas darah atau apa, ya? Memang sih, itu bukan jaket punya non Dreena," pikir bi Aida.