Selepas jam istirahat, Dreena hendak kembali ke kelasnya. Namun, Jarrel mencegahnya bahkan teman-teman Jarrel ikut mencegahnya. Mereka berpihak pada Jarrel.
"Iya, tanggung banget sih. Mending kita di kantin aja," timpal temannya yang bernama Vano.
"Iihh, aku mau ke kelas juga," bantah Dreena.
"Ya udah sana ke kelas, udah nanggung kali, Dree. Benar kata Vano, kita di sini saja. Atau mau ke belakang sekolah?" sambung Jarrel.
Dreena menggeleng cepat, agaknya ia sedikit trauma dengan halaman belakang sekolah. Sebab waktu itu ia pernah dirisak di sana. Lalu, setelah itu ia pun menjadi Dreena yang berbeda.
"Ya sudah, kita di kantin saja. Tapi kalau pelayan kantin dan yang dagangnya melaporkan ke guru atau wali kelas kita bagaimana?" Dreena tampak ragu.
"Itu mah soal mudah, asal ada ...." Jemari Jarrel menginsyaratkan tanda untuk uang.
"Maksudmu, kita menyogok mereka?" tanya Dreena.
"Iya gitu deh. Mau gimana lagi."
