Blake tak bisa tinggal diam dengan teror yang terjadi di rumahnya. Sepanjang ia menempati istana itu, baru hari ini ia mendapatkan teror semacam itu. Selain aneh, yang dilakukan si peneror adalah sadis. Tentu hal ini menunjukkan kalau maksud si peneror adalah sesuatu yang berhubungan dengan nyawa dan darah.
Ini tak bisa dibiarkan, sebelum melakukan tindakan lebih jauh. Blake meminta pendapat Hiroshi dan Gin dalam melakukan tindak lanjut.
"Kita memang harus segera melakukan sesuatu sebelum sesuatu yang fatal terjadi, kita tidak bisa membaca maksud peneror itu dengan hanya mengira-ngira. Tapi yang jelas, yang dia lakukan adalah sebuah ancaman terhadap salah satu penghuni rumah ini, dan mungkin saja ia akan menggunakan senjata yang sama dengan yang ia gunakan pada tikus-tikus itu—"
"Dan tidak menutup kemungkinan, penjahat itu akan menggunakan cara yang sama," sahut Hiroshi saat Gin belum sempat meneruskan ucapannya.