"Dan kau tahu apa yang terjadi pada ibuku, bahkan setelah aku mempertaruhkan nyawa?"
Amanda kembali memfokuskan diri dengan cerita Hiroshi. Amanda menggeleng.
"Mereka berhasil menangkap ibuku ... " ujarnya lirih. Lelaki itu tersenyum, tentu bukan senyum yang ekspresikan kebahagiaan. Senyum yang tunjukkan betapa dalam luka hati yang kini ia tanggung.
"Mereka menyiksa ibunya di depan mataku, mereka menyiksanya hingga ibuku meregang nyawa," ucap Hiro lagi. Saat mendengar hal itu, nafas Amanda seolah terhenti. Dadanya tiba-tiba terasa sangat sesak. Ia bahkan seperti hyperventilating, seolah oksigen sulit masuk ke paru-parunya.
Tak dapat ia bayangkan seperti apa trauma yang ditanggung seorang Hiroshi. Melihat penjahat membunuh dan menyiksa ibunya secara kejam.
"Bagaimana kau bisa selamat dari mereka?" tanya Amanda. Hiroshi tersenyum, "aku membunuh mereka semua, kecuali satu orang gadis kecil. Aku tak tahu itu anak siapa, tapi aku tak tega untuk menghabisi dia."