"Haze ... mengapa kau mengambil keputusan tanpa kau pikirkan? Aku tidak ingin merawat bayi yang bukan bayiku," ujar Blake, berusaha melembutkan kalimat dan intonasinya. "Berbeda denganmu, selain karena aku mencintaimu, bayi itu mungkin saja milikku, kan?"
Hazel tak mengucap apa pun. Dalam hati ia tengah menimbang-nimbang benar tidaknya keputusan yang ia buat kali ini. Jika ditanya bagaimana perasaannya kali ini, tentu ia cemburu. Wanita mana yang tidak akan cemburu; mengetahui bahwa Blake, yang baru saja mengungkapkan perasaan padanya kini justru akan memiliki anak dengan wanita lain, membuat dadanya panas.
Namun, sama halnya dengan dirinya, yang tak tahu dengan pasti siapa ayah bayi yang ia kandung, pastilah Blake merasakan hal yang sama. Kini ia kebingungan sendiri. Di satu sisi ia tak ingin Blake bersama wanita lain, tetapi di sisi lain, ia tak mungkin menutup mata dan telinga dari kenyataan bahwa Tamara tengah mengandung anak dari Blake.