Blake termenung seorang diri, memandangi ranjangnya yang kosong. Dadanya sesak, mengingat kebersamaannya bersama Jenna. Ini sungguh menyiksanya, bukan membuatnya bahagia. Namun harus ia lakukan demi berbagai pertimbangan.
Ia bahkan mengingat bagaimana perbincangannya dengan Ryan. Dan ia telah mempertimbangkan mengapa melakukan ini semua. Ryan bahkan mengetahui bahwa Blake hanya menitipkan Jenna padanya. Meski sebenarnya, ia sedang membiarkan Jenna memilih kehidupan dengan siapa yang paling membuatnya bahagia.
Ia sengaja melakukan ini agar Jenna tak lagi membohongi siapa pun.
Jika selama bersama Blake ia bisa berkhianat di belakangnya, apakah ia akan melakukannya juga ketika dengan Ryan? Jika tidak, berarti memang Ryan-lah yang diinginkan oleh Jenna.