Hidup ini penuh dengan teka-teki. Adakalanya sesuatu yang sangat kita inginkan tidak pernah kita dapatkan. Sesuatu yang justru tidak kita inginkan malah kita dapatkan. Perkara tersebut oleh beberapa orang sering disebut masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara keinginan dan kenyataan. Kendatipun demikian, kita tidak boleh menganggap bahwa hidup kita tidak beruntung. Sebab, di luar kehidupan kita masih banyak orang yang lebih tidak beruntung nasibnya. Alih-alih mencerca kegelapan, mengapa tidak kita nyalakan saja lentera? Kurang lebih demikian kata orang-orang bijak.
Bicara soal bijaksana, mungkin beberapa orang bertanya-tanya apa itu bijaksana?. Tentunya, bijaksana berbeda dengan bijaksini. Bijaksana menurut versi saya sendiri merupakan kemampuan diri kita dalam menyikapi kehidupan dengan lebih santai dan berestetika. Bagi orang-orang bijak, masalah bukanlah masalah. Bisa jadi, masalah merupakan gerbang menuju level tertinggi kedewasaan seseorang. Maka, dapat disimpulkan bahwa kebijaksanaan adalah perkara hati dan pikiran.
Bagi orang awam seperti saya, memahami kebijaksanaan merupakan hal yang sangat berat. Terlebih lagi jika harus mempraktikkannya di kehidupan kita sehari-hari. Pasalnya, pikiran dan hati kita seringkali tak sejalan. Hanya orang-orang bijak yang mampu menyelaraskan hati dan pikiran. Namun, sulit bukan berarti tak bisa. Jika kita berkemauan kuat untuk mendapatkan sesuatu, kita pasti akan mendapatkannya.