Pagi itu, aura meja makan terasa begitu suram. Tentu saja itu terjadi karena keadaan yang begitu sepi, meskipun di meja makan itu ada Rachelia dan Regan. Bahkan Xander pun ada di sana. Hanya saja, sepertinya Xander menyadari apa yang terjadi antara Regan dan Rachelia, sehingga ia juga tidak secerewet biasanya, seperti hari sebelum-sebelumnya.
Keadaan terasa mencekam, karena Regan dan Rachelia yang saat ini tak ada niatan membuka suara, atau lebih tepatnya Rachelia yang terus-menerus menghindarinya sejak tadi. Hanya suara dentingan sendok yang menemani mereka, sesekali Regan akan melirik Rachelia yang sama sekali tidak ada niatan untuk balas melihatnya. Hal itu tentu saja terasa begitu menyakitkan dan membuat Regan hanya bisa menghela napas.