Rachelia terus berusaha meronta karena kini Gavino berniat melakukan hal tak senonoh padanya. "Tolong! Lepaskan aku!" pinta Rachelia dengan nada memohon.
"Tidak, sebelum aku mendapatkan kesenangan darimu, Rachel!" balas Gavino yang kini sudah mulai mengecup seluruh permukaan leher Rachelia yang memang terbuka sempurna.
Rachelia terus merapalkan doa di dalam hati. Memohon agar sekiranya ada yang datang untuk menolongnya dari cengkeraman Gavino. Namun, seberapa pun usahanya untuk terus menghindar dari cengkeraman pria itu hanya akan berakhir sia-sia, mengingat bahwa tenaganya akan kalah dengan tenaga yang dimiliki oleh Gavino.
"Please ... aku mohon!" jeritnya sekali lagi.