Selepas meminta Ariana untuk keluar dari ruangannya, Regan langsung menghubungi ponsel Rachelia. Ia perlu memberitahukan perihal hal ini, Regan juga tidak ingin kembali bersikap seenak hatinya. Kalau Rachelia ternyata tidak menginginkan Ariana menjadi temannya, Regan tentu saja tidak bisa memaksa. Toh, Regan sudah menekankan, semuanya demi kenyamanan Rachelia.
"Ya, hallo, Regan?" suara Rachelia langsung terdengar bersamaan dengan telepon Regan yang tersambung.
Hanya dengan mendengar suara Rachelia saja sudah membangkitkan senyum Regan. "Kau ada di mana, Rachel?" tanya Regan dengan lembut.
"Aku masih di rumah, sedang menunggu Andreas. Kenapa?" tanya Rachelia penasaran kenapa Regan menghubunginya sekarang ini.
Regan berdeham, mencari kalimat yang benar untuk memulai menyampaikan informasinya tersebut. Regan tentu saja harus berhati-hati mengatakannya, ia tidak mau Rachelia salah paham dan menganggap Regan kembali mengatur hidup wanita itu.