Bersamaan dengan kalimat Regan yang terlontar, berasaman pula dengan tubuh Rachelia yang tertarik ke dalam pelukannya dan menekan tubuhnya.
Rachelia semakin dibuat panik ketika ia bisa merasakan ketegangan yang ada pada perutnya. Regan kali ini sepenuhnya menegang sambil memberikan seringaian mesumnya dan mengangkat tubuh Rachelia ke atas meja pantry.
"Aku sangat-sangat merindukanmu hari ini, Rachel. Berat rasanya tak melihatmu seharian, dan meninggalkanmu, Sayang," bisik Regan dengan lembut dan mencium pipinya dalam kecupan panjang.
Damn! Mencium aroma maskulin pada tubuh Regan dan merasakan kehangatan tubuhnya saja sudah membuat Rachelia bergairah. Entah apa yang dimiliki pria itu sehingga dia tidak mampu menolak sentuhannya sedikit pun.