Beberapa jam berlalu, mereka semua menunggu dalam perasaan was-was. Sudah beberapa jam Valerie berada di dalam ruangan operasi, tengah berusaha untuk sembuh dan kembali hidup lagi dengan jantung yang lebih sehat.
Sejak tadi, Rachelia bisa melihat Regan yang terus mondar-mandir. Kekalutan terlihat jelas di wajahnya, sedangkan Grace sudah berada di dalam pelukan suaminya. Sesekali terdengar sauk isak tangisnya, ataupun kalimat-kalimat penyemangat.
Rachelia sendiri tengah duduk tidak jauh dari mereka, tangannya saling terkepal, dan bibirnya terus melafazkan kiriman doa-doa semoga saja Valerie baik-baik saja dan berhasil kembali hidup dengan jantung yang baru.
"Oh Tuhan! Kenapa mereka lama sekali," cicit Regan dengan tangan yang menyugar rambutnya kasar.
Pria itu lalu mengambil tempat duduk di samping Rachelia, terlihat wajahnya tampak pias, penuh kekhawatiran yang besar.
"Chel!"